ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM101

Mendengarkan Pembacaan Puisi

Kamis, 18 Oktober 2018
Kamu tentunya pernah mendengarkan pembacaan puisi. Apakah puisi yang kamu dengar merupakan ungkapan perasaan dari penyair? Dapatkah kamu merefleksi puisi tersebut?
Agar puisi mempunyai nilai estetis atau keindahan, penyair menggunakan pilihan kata tertentu sesuai dengan maksudnya. Biasanya penyair juga menggunakan kata-kata yang bermakna kiasan. Kamu tentu ingat pada pelajaran sebelumnya mengenai nada, irama, dan diksi (pilihan kata) dalam puisi. Hal-hal tersebut mencerminkan isi puisi. Artinya, kamu dapat mengungkapkan isi puisi dengan memahami nada, irama, dan diksi (pilihan kata).

Dengarkan pembacaan puisi berikut ini!
 Kita dan Sketsa Senja
Karya Dhani Fuadilah

Mendengarkan Pembacaan Puisi

Kita buat sketsa senja
Sebagai hadiah perpisahan
Meski terlihat redup.
Namun di foto itu
Ombak dan angin laut tetap ceria
Bersama pakaian yang masih basah juga
Pasir dan air garam
Esok, kita patahkan sebatang cerah pagi
Untuk penerang malam gelap
Karena lampu sudah semakin mahal
Dan nyalanyapun makin redup
Sementara bintang teramat jauh
Jadikan sebuah tilas
Pada bunga dan buah, serta ucapkan
Terima kasih untuk lebah-lebah
Di taman yang mengajarkan kita
Memetik matahari kala terbit
Dan menata indah lembayung

Sumber: Pendhapa, 1 Februari 2006

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
  1. Dengan nada bagaimana puisi di atas dibaca?
  2. Bagaimana suasana dalam membaca puisi tersebut?
  3. Bagaimana irama pembacaan puisi di atas?
  4. Bagaimana penggunaan diksi puisi di atas?
  5. Adakah penggunaan kata-kata kiasan dalam puisi di atas? Sebutkan!
  6. Puisi di atas mencerminkan/merefleksikan apa?
Share This :