FILSAFAT, AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : filsafat
Dosen pengampu: H. Muhammad Dzofir, M.Ag.
B-ELK Semester Gasal
Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. Ahmad Hilaluddin (1510120040)
2. Zafiyah Nurul Istiqomah (1510120057)
3. Norma Setiyo Wati (1510120064)
4. M. Nur Hidayat (1510120065)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama merupakan hal-hal pokok yang sering kita dengar ditelinga kita. Sesuai dengan tabiat manusia yang ingin tau tentang apa yang disekelilingnya. Tentu saja membutuhkan kajian keilmuwan, supaya rasa ingin taunya terpecahkan.
Ketika kita bicara filsafat, maka kita bicara hakikat.Hakikat dari segala sesuatu hendak kita fikirkan. Nah, apa yang ada dalam pikiran kita(sebagai konsep) tidak pernah akan terwujud tanpa adanya simbol yang bisa mengungkapanya agar dapat dimengerti oleh manusia lain. Kata atau bahasa menjadi penting sebagai sarana komunikasi antar manusia. Filsafat adalah suatu cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas segala sesuatu secara mendalam. Sesuai dengan judul makalah ini “ HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN”, tujuan pembuatan makalah ini yaitu mengetahui dulu definisi tentang filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Hubungan antara filsafat, agama dan ilmu pengetahuan. Pendapat para tokoh filosof.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
2. Bagaimana hubungan anatara filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana pendapat para Filsuf tentang filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
C. Tujuan
1. definisi dari filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
2. hubungan anatara filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
3. pendapat para Filosof tentang filsafat, agama dan ilmu pengetahuan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat, Agama dan Ilmu Pengetahuan
1. Definisi Filsafat
Menurut etimologi ( bahasa) filsafat berasal dari bahasa yunani “philosophia”. Yang terdiri dari dua kata yaitu “ philos” dan “Shopos”. Philos artinya cinta, shopos artinya kebijaksanaan/ kearifan.
Menurut istilah filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu secara rasional dengan cara-cara tertentu.[1]
Dengan demikian , filsafat berarti mendapatkan kebenaran,pengetahuan dan kebijaksanaan secara rasional atau logis.
2. Definisi Agama
Definisi agama yang pertama adalah menekankan segi rasa iman dan kepercayaan. Yang kedua ialah menekankan segi agama tentang peraturan hidup. Jadi, kedua-duanya merupakan definisi yang lebih memadai tentang agama. Agama ialah system kepercayaan dan praktek yang sesuai dengan kepercayaan tersebut. Dapat juga agama ialah peraturan tentang cara hidup, lahir-batin. Sedangkan Agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata keimanan(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhyan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.[2]
3. Definisi Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai hukum-hukum tentang hal ikhwal yang diselidikinya(alam,manusia,dan juga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset, dan eksperimental.
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek atau lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu.
B. B. Hubungan Antara Filsafat, Agama dan Ilmu Pengetahuan
Sejarah umat manusia sesungguhnya tidak pernah lepas dri usaha pencarian Tuhan.Mereka menjalani lika-liku kehidupan untuk mencari hakikat Tuhan. Sebagian ada yang telah menemukan dengan adanya agama. Namun, tidak sedikit pula ada yang terlena dengan jalan yang sedang ditempuh.Hingga menemukan keadaan skeptisisme, ateisme, dan berbagai pandangan lainnya.
Namun, para filsuf pun telah menghiasi dunia manusia dari ratusan hingga ribuan tahun tentang fatwa terhadap ketuhanan (teologi), tentang asal-usul alam semesta (ontology) dan ilmu pengetahuan (epistemology).
Dengan demikian, kontribusi filsafat dan ilmu terhadap agama adalah sebagai wujud nyata atau kebenaran menurut alam dari kekuasaan tuhan yang telah banyak di ungkap oleh agama.
Titik Persamaan
Baik Ilmu, agama ataupun ilmu pengetahuan bertujuan (sekurang-kurangnya berurusan dengan hal) sama, yaitu Kebenaran.
Ilmu pengetahuan, dengan metodenya sendiri, mencari kebenaran tentang alam dan (termasuk di dalamnya) manusia. Filsafat, dengan wataknya sendiri pula, menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun tentang manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena di luar atau di atas jangkauannya), ataupun tentang Tuhan. Agama, dengan karakteristiknya sendiri pula, memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia baik tentang alam, maupun tentang manusia ataupun tentang Tuhan.
Titik Perbedaan
Baik ilmu maupun filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu: akal, budi, rasio, reason manusia.Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah SWT.
Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan(riset,research), pengalaman (empiris) dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menggambarkan akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluduh) serta universal (mengalam), tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri bernama logika.[3]Manusia mencari dan menemukan kebenaran dalam agama denagn jalan mempertanyakan berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi. Firman Illahi untuk manusia di atas planet bumi ini.
C. Pendapat para Filsuf tentang filsafat, agama dan ilmu pengetahuan
Ada banyak sekali filsuf yang berpendapat tentang hal ini, akan tetapi hampir semuanya intinya sama di antaranya menurut Dr. Oemar A. Hoesin mengatakan: ilmu memberi kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Sedangkan menurut Drs. H. Hasbullah bakry merumuskan: Ilmu filsafat adalah ilmu yang nenyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia[4], dengan hal ini filsuf memberi tahu tentang filsafat yang berhubungan tentang ilmu pengetahuan dan agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah sebagai kebenaran menurut alam dari kekuasaan tuhan, ataupun ilmu pengetahuan bertujuan sama, yaitu Kebenaran.Baik ilmu maupun filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu: akal, budi, rasio, reason manusia. Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah. Jadi jika ada ilmuan bisa di kategorikan filosuf apabila bertumpu pada kebenaran, dengan artian memberi kita pengetahuan secara luas mengenai spiritual, emosional, dan intelektual.
menurut Dr. Oemar A. Hoesin mengatakan: ilmu memberi kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Sedangkan menurut Drs. H. Hasbullah bakry merumuskan: Ilmu filsafat adalah ilmu yang nenyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, dengan hal ini filsuf memberi tahu tentang filsafat yang berhubungan tentang ilmu pengetahuan dan agama.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.dr.Ahad Tafsir, Filsafat Umum, 1990
Oemar Amin Husin, Filsafat Islam, Jakarta, 1961
Bakri hasbullah, H., Sistematika Filsafat, Solo, 1962
HASIL DISKUSI
1. Pertanyaan
a. Nama : Umi
Kelompok: 3
Apa pendapat pemakalah sendiri tentang hubungan Filsafat, Agama dan Ilmu Pengetahuan?
b. Nama: Ida
Kelompok: 5
Apa yang dimaksud dengan reason manusia ?
c. Nama: Manan
Kelompok: 9
Bagaimana pendapat filsafat tentang 2 Madhab ?
d. Nama: Luthfi
Kelompok: 8
Contoh dari ilmu member kepada kita pengetahuan dan filsafat memberikan kita hikmah!
2. Jawaban
a. Menurut kami kontribusi filsafat,agama dan ilmu pengetahuan adalah sebagai wujud nyata atau kebenaran menurut alam dari kekuasaan tuhan yang telah banyak di ungkap oleh agama.
b. Dalam bahasa inggris Reason berarti Alasan.
Jadi, Reason Manusia adalah Alasan Manusia itu sendiri.
c. Pertanyaan diluar tema makalah
d. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib akan kebenaran.
Contoh : Adanya planet Bumi
Menurut filsafat, untuk mengetahui kebenaran dari bumi tersebut secara radikal komperehensif dan Subjektif
Menurut Ilmu Pengetahuan, Cara mengetahui kebenaran dari bumi yaitu melalui tahapan-tahapan yang sistematis, rasional serta objektif.
[1] Prof.dr.Ahmad Tafsir, Filsafat Umum,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), cet. I, hlm. 9.
[2] Sembodo Ardi Widodo, Kajian Filosof Pendidikan Barat dan Islam,(Jakarta: Nimas Multima, 2003), hlm. 18.
[3] C.E.M. JOAD, Philosophy,(London: 1960), p. 15: “ Philosophy, then, is a record of the soul’s adventure in the cosmos”
[4] A. Mustofa, Filsafat Islam,(bandung:CV. PUSTAKA SETIA,1997),11.
Share This :

comment 0 Komentar Yang Masuk
more_vert