ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM101

Perencanaan Pendidikan - Artikel Pendidikan

Selasa, 19 April 2016


PERENCANAAN PENDIDIKAN


A.      PENTINGNYA PERENCANAAN PENDIDIKAN
                Sebelum mengetahui seberapa besar pentingnya perencanaan dalam suatu lembaga pendidikan, maka harus diketahui tugas utama dalam perencaan itu seperti apa dalam suatu lembaga pendidikan. Nah, dalam tugas utama perencanaan suatu lembaga pendidikan ada beberapa poin yaitu sebagai berikut;

  1. Merumuskan visi dan misi sekolah dalam artian merumuskan visi, membuat artikulasi visi, mengkomunikasikan dan membangun rasa memiliki visi, mengevaluasi dan memodifikasi visi
  2. Membuat kebijakan dan merumuskan tujuan yaitu mengklarifikasi isu/masalah dan mengidentifikasi stakeholders, mengembangkan alternative, memilih alternative, mengembangkan aturan dan mengkomunikasikan tujuan.
  3. Merancang program yaitu merancang berbagai program dan memilih, mengorganisir dan menata urutan program/kegiatan.
  4. Menentukan dan menyediakan sumber daya, adalah menentukan ketersediaan, melakukan asesmen kebutuhan, mengalokasikan sumber daya, dan memonitor penggunaannya.
  5. Memodifikasi kebijakan dan rencana bila diperlukan yaitu mengumpulkan informasi, menafsirkan/memaknai informasi dan memperbaiki kebijakan dan rencana.

       Kemudian dalam tugas uraian diatas maka dapat diketahui pentingnya perencanaan dalam suatu lembaga pendidikan memiliki dua arti penting sebagai pijakan (titik awal) dari keseluruhan proses manajemen dan mengarahkan segenap aktivitas dalam organisasi. Secara lebih spesifik, pentingnya perencanaan didasarkan pada kenyataan sebagai berikut:
a)         Keberhasilan organisasi dan keefektifan sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan perencanaan.
b)        Perencanaan memfokuskan pada tujuan yang hendak dicapai.
c)         Perencanaan membantu menghadapai ketidakpastian  dan mengantisipasi permasalahan.
d)        Perencanaan memberikan arah bagi pengambilan keputusan.
e)        Perencanaan diperlukan sebagai dasar monitoring dan pengawasan.

B.      TAHAP-TAHAP PERENCANAAN
                    Dalam tahapan perencanaan suatu lembaga pendidikan yaitu;
1.       Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena fungsi kajian akan memberikan masukan tentang pencapaian program sebelumnya, sumber daya apa yang tersedia, dan apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.
2.           Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan harus berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam kebutuhan atau taksiran (assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.
3.           Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas kebijakan ini harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas, agar memudahkan dalam pencapaian tujuan.
4.           Tahap  program  and  project  formulation, yaitu rumusan program dan proyek pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan pedidikan pada aspek akademik dan non akademik.
5.           Tahap  feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material). Apabila perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.
6.           Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan, dan siswa), iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal, dan kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan.
7.           Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai (mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, sebagai feedback (masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.

C.      MANFAAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN
Setiap kegiatan yang mempunyai arah dan tujuan memerlukan suatu perencanaan yang tepat. Tanpa didahului perencanaan yang tepat tujuan kegiatan tidak akan tercapai secara efesien dan efektif. Tanpa perencanaan jalannya suatu usaha akan bersifat untung-untungan. Keputusan yang di ambil hanya akan merupakan pilihan-pilihan sesaat yang sempit.
Untuk mengembangkan dalam bidang pendidikan dan pengajaran perlu diatur dan di rencanakan secermat mungkin, komprehensif, akurat dan efesien serta berdasarkan perhitungan yang matang, karena tanpa perencanaan yang sistematik dan rasional upaya pembangunan pendidikan tidak dapat di laksanakan dengan efektif. Dengan perencanaan usaha yang terpadu, terkoordinasi, pemanfaatan sumber daya, urutan prioritas, kurun waktu yang di kehendaki, distribusi wewenang dan tanggungjawab dapat disusun dan dihitung terlebih dahulu secara sistematis, cermat dan komprehensif.
Secara rinci pentingnya perencanaan bagi suatu lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.              Dengan upaya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan.
2.              Dengan perencanaan dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal yang akan di lalui pada masa pelaksanaan. Perkiraan dilakukan terhadap potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan serta mengenai hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan agar ketidakpastian dapat sedikit mungkin
3.              Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilihberbagai alternative cara yang terbaik atau kesempatan memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.              Dengan perencanaan dapat dilakukan penyususna skala prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5.              Dengan adanya perencanaan dapat diperoleh tindakan yang tepat dan terkoordinasi dari perbagai unit kerja
6.              Perencanaan menjadi alat untuk menyesuaikan usaha dengan situasi dan kondisi yang berubah karena berbagai factor.
7.              Perencanaan membantu penyesuaian dan efesiensi kerja serta membantu menghindari kesalahan dalam usaha.
8.              8.       Perencanaan penting bagi pimpinan dalam rangka menjalankan manajerialnya serta pendelegasian wewenang
9.              9.       Dengan adanya suatu rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan
Pengajaran harus direncanakan untuk mempermudah proses belajar mengajar agar lebih bermakna. Guru harus mempertimbangkan dari pelajaran yang di berikan kepada siswa seberapa masih dapat diingat, seberapa jauh dapat diamalkan atau digunakan siswa dalam situasi yang berbeda setelah seminggu, sebulan, atau selama hidupnya. Pertimbangan ini sangat penting karena pengajaran dapat dikatakan berhasil, bila hasilnya tahan lama dan siswa dapat menggunakannya selama hidupnya. Juga harus di sadari para guru bahwa tujuan pengjaran adalah untuk membentuk kepribadian peserta didik dengan cara membekalinya denganmelalui seperangkat materi pelajaran.

D.      MODEL-MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN
Beberapa model perencanaan pendidikan sebagai berikut:
a)      Model Perencanaan Komprehensif
Model inidigunakan untuk menganalisa setiap perubahan-perubahan dalam system pendidikan secara keseluruhan. Di smin itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana yang lebih spesifik kea rah tujuan-tujuan yang lebih luas.
b)      Model Target setting
Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh anda dapat menemukan danmelihatnya dalam model analisis demografis dan proyeksi penduduk di kantor pemda kabupaten/kota tempat anda tinggal atau pun di kantor anda mengajar.
c)       Model Costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya
Model ini sering digunakan untuk mengnalisa proyek-proyek dalam criteria efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling fisibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik diantara proyek-proyek yang menjadi alternative pananggulangan masalah yang dihadapi. Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan, dan dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan diharapkan dalam kurun waktu tertentu daapat memberikan keuntungan tertentu.
Contoh : di sekolah akan direncanakan adanya suatu renovasi ruang kelas, pelatihan keterampilan mengajar efektif bagi guru-guru, pelatihan penulisan bahanajar, studi banding kesekolah unggulan dan lain-lain. Dengan model ini anda dapat membandingkan mana prioritas dari program yang fisibel untuk dilaksanakan.
d)      Model PPBS (Planning, Programing, Budget System)
PPBS adalah suatu system perencanaan, penyusunan, program, dan panganggaran. Model ini bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang  tak terpisahkan satu sama lainbya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efekif.
PPBS di lingkungan Depdiknas di modifikasi manjadi SP4, dalam proses ini data tentang biaya, keuntungan serta kelayakan program dibuat selengkap mungkin, sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program yang paling menguntungkan.

Semoga Bermanfaat
Share This :